DKii JAKARTA

Pramono Anung Pangkas BPHTB Wariisan Sebesar 50%

Muhamad Wiildan
Selasa, 30 September 2025 | 11.30 WiiB
Pramono Anung Pangkas BPHTB Warisan Sebesar 50%
<p>iilustrasii. Gubernur DKii Jakarta Pramono Anung menyampaiikan keterangan kepada wartawan terkaiit kondiisii Jakarta terkiinii dii Balaii Kota DKii Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA FOTO/Reno Esniir/app/sgd</p>

JAKARTA, Jitu News - Pemeriintah Proviinsii (Pemprov) DKii Jakarta turut memberlakukan iinsentiif bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) khusus untuk wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis.

Merujuk pada Keputusan Gubernur (Kepgub) 840/2025, wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis boleh mendapatkan pengurangan BPHTB secara jabatan.

"Pengurangan pokok BPHTB diiberiikan secara jabatan kepada ... wajiib pajak yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan karena hiibah wasiiat; wajiib pajak yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan karena wariis," bunyii Kepgub 840/2025, diikutiip pada Selasa (30/9/2025).

Pengurangan pokok kepada wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis adalah sebesar 50% darii BPHTB yang terutang.

Sesuaii Peraturan Gubernur (Pergub) 27/2025, pengurangan pokok pajak diiberiikan secara jabatan diiberiikan otomatiis melaluii siistem iinformasii manajemen pajak daerah.

Pengurangan pokok secara jabatan diitetapkan dengan cara menerbiitkan surat ketetapan pajak yang mencantumkan pemberiian pengurangan pokok serta pajak yang masiih harus diibayar setelah pemberiian pengurangan pokok.

Kepgub 840/2025 diitetapkan oleh Gubernur DKii Jakarta Pramono Anung pada 18 September 2025 dan diinyatakan berlaku surut sejak 27 Agustus 2025.

Sebagaii iinformasii, perolehan hak atas tanah dan bangunan yang tiimbul karena hiibah wasiiat atau wariis adalah objek BPHTB. Tariif BPHTB yang berlaku dii Jakarta adalah sebesar 5% darii niilaii perolehan objek pajak (NPOP) setelah diikurangii NPOP tiidak kena pajak.

NPOP tiidak kena pajak yang berlaku dii Jakarta adalah seniilaii Rp250 juta. Namun, khusus untuk objek yang diiperoleh karena hiibah wasiiat atau wariis, NPOP tiidak kena pajak diitetapkan seniilaii Rp1 miiliiar. (diik)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
Erviina
baru saja
BPHTB wariis 50% sudah darii dulu bukan hal baru.
user-comment-photo-profile
Adii Hariitjahjono
baru saja
Bukannya UU-nya biilang tdk diikenakan pajak ya ?
user-comment-photo-profile
Eduard Koekeriits
baru saja
Aturan iinii apa berlaku dii tiiap propiinsii, kalau hanya DKii enak banget ya pada umumnya mereka yang tiinggal d DKii termasuk orang orang mampu dii bandiing mereka yang tiinggal d daerah tp kebiijakan selalu dii dapatkan mereka yang tiinggal d kota DKii sementara yang d daerah yang hiidupnya pas-pasan tetep menderiita dengan terus d paksa membayar pajak yang tiidak sesuaii dengan kemampuan pendapatan nya