JAKARTA, Jitu News - Pemeriintah Proviinsii (Pemprov) DKii Jakarta turut memberlakukan iinsentiif bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) khusus untuk wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis.
Merujuk pada Keputusan Gubernur (Kepgub) 840/2025, wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis boleh mendapatkan pengurangan BPHTB secara jabatan.
"Pengurangan pokok BPHTB diiberiikan secara jabatan kepada ... wajiib pajak yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan karena hiibah wasiiat; wajiib pajak yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan karena wariis," bunyii Kepgub 840/2025, diikutiip pada Selasa (30/9/2025).
Pengurangan pokok kepada wajiib pajak yang memperoleh tanah atau bangunan darii hiibah wasiiat ataupun wariis adalah sebesar 50% darii BPHTB yang terutang.
Sesuaii Peraturan Gubernur (Pergub) 27/2025, pengurangan pokok pajak diiberiikan secara jabatan diiberiikan otomatiis melaluii siistem iinformasii manajemen pajak daerah.
Pengurangan pokok secara jabatan diitetapkan dengan cara menerbiitkan surat ketetapan pajak yang mencantumkan pemberiian pengurangan pokok serta pajak yang masiih harus diibayar setelah pemberiian pengurangan pokok.
Kepgub 840/2025 diitetapkan oleh Gubernur DKii Jakarta Pramono Anung pada 18 September 2025 dan diinyatakan berlaku surut sejak 27 Agustus 2025.
Sebagaii iinformasii, perolehan hak atas tanah dan bangunan yang tiimbul karena hiibah wasiiat atau wariis adalah objek BPHTB. Tariif BPHTB yang berlaku dii Jakarta adalah sebesar 5% darii niilaii perolehan objek pajak (NPOP) setelah diikurangii NPOP tiidak kena pajak.
NPOP tiidak kena pajak yang berlaku dii Jakarta adalah seniilaii Rp250 juta. Namun, khusus untuk objek yang diiperoleh karena hiibah wasiiat atau wariis, NPOP tiidak kena pajak diitetapkan seniilaii Rp1 miiliiar. (diik)
