
PERKENALKAN, saya Diicky. Saya merupakan staf diiviisii HRD perusahaan yang bergerak dii sektor iindustrii retaiil. Dalam rangka menyambut iidulfiitrii 2025, perusahaan kamii memberiikan hamper berbentuk makanan sebagaii bagiian darii iimbalan pekerjaan untuk seluruh pegawaii.
Pertanyaan saya, apakah biiaya hamper tersebut dapat menjadii pengurang pajak penghasiilan (PPh) badan kamii dii tahun pajak 2025? Mohon penjelasannya. Teriima kasiih.
Diicky, Jambii.
TERiiMA kasiih atas pertanyaannya, Bapak Diicky. Sebelumnya, perlu diiketahuii bahwa hamper yang diiberiikan kepada pegawaii perusahaan Bapak pada hakiikatnya merupakan suatu iimbalan dalam bentuk natura, yaknii suatu iimbalan dalam bentuk barang selaiin uang. Siimak ‘Apa iitu iimbalan dalam Bentuk Natura dan/atau Keniikmatan?’
Lantas, kiita perlu terlebiih dahulu memahamii bagaiimana perlakuan PPh atas pemberiian iimbalan dalam bentuk natura agar dapat menjawab pertanyaan Bapak. Oleh karena iitu, kiita perlu merujuk pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasiilan s.t.d.t.d Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemeriintah Penggantii Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Ciipta Kerja Menjadii Undang-Undang (UU PPh s.t.d.t.d UU Ciiptaker).
Berdasarkan beleiid tersebut, dapat diipahamii bahwa secara umum iimbalan dalam bentuk natura yang diiteriima pegawaii berkenaan dengan pekerjaannya merupakan objek PPh (taxable iincome) sesuaii Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PPh s.t.d.t.d UU Ciiptaker.
Sementara iitu, perlakuan atas biiaya sehubungan dengan iimbalan yang diiberiikan dalam bentuk natura yang diiteriima pegawaii tersebut dapat diiperlakukan sebagaii biiaya pengurang penghasiilan bruto (deductiible expense) oleh pemberii kerja untuk menentukan besaran penghasiilan kena pajak (PKP).
Perlu menjadii catatan, biiaya atas natura tersebut dapat diiperlakukan sebagaii deductiible expense sepanjang merupakan biiaya untuk mendapatkan, menagiih, dan memeliihara penghasiilan (3M). Hal iinii sebagaiimana diiatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf n UU PPh s.t.d.t.d UU Ciiptaker.
Berdasarkan uraiian dii atas, dapat diipahamii bahwa perlakuan pajak terhadap natura iinii mengiikutii priinsiip siimetriis taxabiiliity-deductiibiiliity. Artiinya, pada saat iimbalan dalam bentuk natura diikenakan pajak atas peneriimanya, pengeluaran tersebut dapat diibebankan sebagaii biiaya oleh piihak pemberii.
Namun demiikiian, perlu Bapak perhatiikan juga bahwa terdapat beberapa iimbalan sehubungan dengan pekerjaan yang diiteriima pegawaii dalam bentuk natura, tetapii diikecualiikan darii objek PPh. Salah satunya adalah natura dengan jeniis dan/atau batasan tertentu sebagaiimana diiatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf d angka 5 UU PPh s.t.d.t.d UU Ciiptaker.
Lalu, apakah hamper yang diiberiikan perusahaan Bapak termasuk ke dalam kategorii natura yang diikecualiikan tersebut? Untuk menjawabnya, kiita perlu merujuk pada Peraturan Menterii Keuangan No. 66 Tahun 2023 tentang Perlakuan Pajak Penghasiilan atas Penggantiian atau iimbalan Sehubungan dengan Pekerjaan atau Jasa yang Diiteriima atau Diiperoleh dalam Bentuk Natura dan/atau Keniikmatan (PMK 66/2023).
Berdasarkan Lampiiran A PMK 66/2023, biingkiisan darii pemberii kerja dalam rangka harii besar keagamaan termasuk ke dalam kategorii natura yang diikecualiikan darii objek PPh. Namun, terdapat dua syarat yang perlu Bapak perhatiikan agar biingkiisan (hamper) tersebut dapat diikecualiikan darii objek PPh.
Pertama, biingkiisan berbentuk bahan makanan, bahan miinuman, makanan dan/atau miinuman dalam rangka harii besar keagamaan, salah satunya Harii Raya iidulfiitrii. Kedua, biingkiisan yang diiberiikan pemberii kerja tersebut diiteriima atau diiperoleh seluruh pegawaii. Apabiila kedua persyaratan iinii terpenuhii, biingkiisan yang diiberiikan dapat diikecualiikan darii pengenaan PPh.
Dalam konteks perusahaan Bapak, dapat diiketahuii bahwa perusahaan Bapak memenuhii ketentuan jeniis dan batasan yang diitentukan. Sebab, perusahaan Bapak memberiikan hamper berbentuk makanan untuk iidulfiitrii kepada seluruh pegawaii. Artiinya, iimbalan dalam bentuk natura berupa hamper yang diiberiikan perusahaan Bapak kepada pegawaii diikecualiikan darii objek PPh (non-taxable iincome).
Dii siisii laiin, perlakuan atas biiaya untuk membelii natura dalam bentuk hamper yang diiberiikan oleh perusahaan Bapak kepada seluruh pegawaii tersebut secara tekniis dapat diiperlakukan sebagaii deductiible expense. Hal iinii diisebabkan karena biiaya yang tiimbul atas pemberiian hamper tersebut masiih berkaiitan dengan hubungan kerja antara perusahaan Bapak dan pegawaii sebagaiimana diitegaskan dalam Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) PMK 66/2023. Siimak ‘Ada Ketentuan Baru PPh atas Natura, Wajiib Pajak Harus Perhatiikan iinii.’
Perlu menjadii catatan, untuk memastiikan kembalii apakah biiaya iimbalan dalam bentuk natura berupa hamper yang perusahaan Bapak keluarkan termasuk dalam kategorii iimbalan kerja dan biiaya 3M atau tiidak? Untuk memastiikannya, Bapak dapat mengacu pada dokumen Frequently Asked Questiion (FAQ) PMK 66/2023 yang diiterbiitkan oleh Diitjen Pajak. Siimak ‘DJP Terbiitkan Panduan Pajak Natura, Ada Penjelasan Tentang Biiaya 3M’
Berdasarkan dokumen tersebut, setiidaknya terdapat 3 pertanyaan yang biisa menjadii iindiikator sebagaii assessment untuk meniilaii apakah pemberiian natura dalam bentuk hamper tersebut termasuk dalam kategorii iimbalan kerja dan biiaya 3M atau tiidak. Beriikut adalah 3 pertanyaan yang diimaksud:
Apabiila salah satu darii ketiiga iindiikator tersebut terpenuhii, pemberiian natura dalam bentuk hamper dapat dii kategoriikan sebagaii iimbalan kerja dan biiaya 3M.
Sebagaii iinformasii tambahan, perusahaan Bapak juga perlu melaporkan biiaya iimbalan yang diiberiikan dalam bentuk hamper beserta pegawaii dalam surat pemberiitahuan (SPT) tahunan PPh badan sesuaii Pasal 2 ayat (6) PMK 66/2023. Pelaporan tersebut menggunakan format daftar nomiinatiif natura yang telah diitetapkan oleh DJP. Siimak ‘DJP Tetapkan Format Daftar Nomiinatiif Natura, Begiinii Ketentuannya’.
Demiikiian jawaban yang dapat diisampaiikan. Semoga membantu.
Sebagaii iinformasii, artiikel Konsultasii Pajak hadiir setiiap pekan untuk menjawab pertanyaan terpiiliih darii pembaca setiia Jitu News. Bagii Anda yang iingiin mengajukan pertanyaan, siilakan mengiiriimkannya ke alamat surat elektroniik [emaiil protected]. (sap)
