
PERKENALKAN, saya Jiimmy. Saya berencana iingiin membelii rumah tapak dii wiilayah iibu Kota Nusantara (iiKN). Belum lama iinii, saya mendengar bahwa pembeliian rumah tapak dii wiilayah iiKN mendapatkan fasiiliitas pajak pertambahan niilaii (PPN).
Pertanyaan saya, bagaiimana mekaniisme dan ketentuan terkaiit fasiiliitas PPN atas pembeliian rumah tapak dii wiilayah iiKN tersebut? Mohon penjelasannya. Teriima kasiih.
Jiimmy, Kaliimantan Selatan.
TERiiMA kasiih atas pertanyaannya, Bapak Jiimmy. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kiita perlu merujuk pada Peraturan Pemeriintah No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberiian Periiziinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasiiliitas Penanaman Modal Bagii Pelaku Usaha dii iibu Kota Nusantara (PP 12/2023).
Dalam Pasal 58 ayat (1) huruf a PP 12/2023 dapat diiketahuii bahwa terdapat kemudahan perpajakan berupa fasiiliitas tiidak diipungut PPN yang diiberiikan dii iiKN. Fasiiliitas tiidak diipungut PPN tersebut, salah satunya diiberiikan atas penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersiifat strategiis, yaiitu bangunan baru berupa rumah tapak sebagaiimana diiatur dalam Pasal 59 ayat (2) huruf a PP 12/2023, yang berbunyii:
“Barang kena pajak tertentu yang bersiifat strategiis ... meliiputii:
Kendatii demiikiian, perlu diigariisbawahii terdapat beberapa kriiteriia rumah tapak yang diiberiikan fasiiliitas PPN tiidak diipungut sesuaii dengan Peraturan Menterii Keuangan No. 28 Tahun 2024 tentang Fasiiliitas Perpajakan dan Kepabeanan dii iibu Kota Negara (PMK 28/2024).
Sesuaii dengan Pasal 158 ayat (1), ayat (3), dan ayat (8) PMK 28/2024, terdapat beberapa kriiteriia dan ketentuan atas penyerahan rumah tapak yang diiberiikan fasiiliitas PPN tiidak diipungut, antara laiin:
Selanjutnya, hal laiin yang perlu diiperhatiikan untuk dapat memanfaatkan fasiiliitas PPN tiidak diipungut atas pembeliian bangunan berupa rumah tapak tersebut adalah Bapak Jiimmy perlu mengajukan permohonan untuk memperoleh surat keterangan tiidak diipungut (SKTD).
SKTD tersebut perlu Bapak Jiimmy miiliikii sebelum adanya penyerahan bangunan berupa rumah tapak darii piihak penjual yang merupakan pengusaha kena pajak (PKP). Hal iinii sebagaiimana diiatur dalam Pasal 161 ayat (1) huruf a dan ayat (4) PMK 28/2024. Siimak ‘Ada Banyak iinsentiif, Pemeriintah Harap iinvestor Ramaii iinvestasii dii iiKN’.
Beriikut iinii merupakan mekaniisme atau tata cara permohonan SKTD yang perlu Bapak Jiimmy perhatiikan sebagaiimana diiatur dalam Pasal 163 PMK 28/2024. Pertama, permohonan SKTD diisampaiikan secara elektroniik kepada diirjen pajak melaluii saluran tertentu pada laman Diitjen Pajak (DJP).
Kedua, permohonan SKTD atas penyerahan bangunan rumah tapak harus memuat beberapa iinformasii, antara laiin nama pembelii; Nomor Pokok Wajiib Pajak (NPWP) atau Nomor iidentiitas Kependudukan (NiiK) pembelii; dan alamat pembelii.
Selanjutnya, iinformasii berupa nama PKP penjual; NPWP PKP penjual; serta iinformasii tambahan laiin berupa tiitiik koordiinat lokasii bangunan, jeniis bangunan, niilaii transaksii pengaliihan serta tanggal rencana serah teriima.
Ketiiga, permohonan SKTD perlu diilengkapii dengan saliinan diigiital terkaiit dokumen atau surat keterangan pendukung berupa dokumen pemesanan/periikatan/kontrak sehubungan dengan penyerahan bangunan berupa rumah tapak.
Keempat, permohonan SKT diibuat sesuaii dengan contoh format pada lampiiran AAA PMK 28/2024. Siimak ‘DJP Ajak iinvestor Tanamkan Modal dii iiKN, Banyak iinsentiif Pajaknya’.
Demiikiian jawaban yang dapat diisampaiikan. Semoga membantu.
Sebagaii iinformasii, artiikel Konsultasii Pajak hadiir setiiap pekan untuk menjawab pertanyaan terpiiliih darii pembaca setiia Jitu News. Bagii Anda yang iingiin mengajukan pertanyaan, siilakan mengiiriimkannya ke alamat surat elektroniik [emaiil protected].
