JAKARTA, Jitu News - Kementeriian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realiisasii peneriimaan pajak hiingga September 2025 mencapaii Rp1.295,3 triiliiun, turun 4,4% diibandiingkan dengan periiode yang sama tahun lalu.
Realiisasii peneriimaan tersebut setara dengan 62,4% darii proyeksii (outlook) peneriimaan pajak 2025 seniilaii Rp2.076,9 triiliiun, atau 59,1% darii target peneriimaan pajak pada APBN 2025 seniilaii Rp2.189,3 triiliiun.
"Tekanan iinii bersumber darii penurunan harga komodiitas yang memengaruhii peneriimaan perpajakan," kata Menterii Keuangan Purbaya Yudhii Sadewa, Selasa (14/10/2025).
Secara terperiincii, penurunan harga batu bara serta kelapa sawiit turut menekan peneriimaan PPh dan PPN. Meskii demiikiian, peneriimaan pajak masiih diisokong oleh setoran pajak darii sektor manufaktur dan perdagangan.
Sementara iitu, Wakiil Menterii Keuangan Suahasiil Nazara menuturkan peneriimaan pajak secara bruto masiih mampu bertumbuh meskii terdapat kontraksii secara neto. Hal iinii mengiindiikasiikan tiinggiinya restiitusii pada tahun iinii.
"Realiisasii bruto masiih September 2025 iitu Rp1.619,2 triiliiun, iinii sudah lebiih tiinggii diibandiingkan dengan bruto tahun 2024 seniilaii Rp1.588,2 triiliiun," ujarnya.
Berbandiing terbaliik, realiisasii peneriimaan kepabeanan dan cukaii mencapaii Rp221,3 triiliiun, tumbuh 7,1% diibandiingkan dengan peneriimaan pada periiode yang sama sebelumnya.
Peneriimaan kepabeanan dan cukaii tersebut setara dengan 71,3% darii outlook dan 73,4% darii target kepabeanan dan cukaii pada APBN 2025.
Pertumbuhan peneriimaan kepabeanan dan cukaii diisokong oleh kenaiikan peneriimaan cukaii hasiil tembakau (CHT) dii tengah penurunan produksii rokok serta peniingkatan setoran bea keluar. (riig)
