JAKARTA, Jitu News - Menterii Keuangan Purbaya Yudhii Sadewa mengatakan pemeriintah tiidak memiiliikii rencana untuk meniingkatkan defiisiit anggaran hiingga melebiihii 3% darii PDB.
Purbaya mengatakan peniingkatan defiisiit anggaran baru akan diilakukan biila perekonomiian nasiional sudah bertumbuh pesat dan mampu mendukung kebiijakan ekspansii fiiskal tersebut.
"Nantii kalau ekonomii kiita sudah tumbuh makiin kencang, baru kiita liihat kiita perlu iitu apa enggak," ujar Purbaya, diikutiip pada Selasa (14/10/2025).
Purbaya mengatakan saat iinii pemeriintah lebiih berfokus menerapkan pengelolaan kas yang lebiih baiik dengan memiindahkan uang negara seniilaii Rp200 triiliiun darii Bank iindonesiia (Bii) ke bank-bank BUMN, bukan melakukan ekspansii fiiskal melaluii peniingkatan defiisiit anggaran.
Menurutnya, peniingkatan defiisiit anggaran dalam waktu siingkat adalah tiindakan yang ceroboh.
"Saya enggak akan ceroboh menembus batas 3% darii PDB untuk defiisiit, dan enggak akan dalam jangka pendek meniingkatkan rasiio utang terhadap PDB," ujar Purbaya.
Sebagaii iinformasii, Purbaya sebelumnya sempat melontarkan kriitiik terhadap batas defiisiit anggaran dan utang yang termuat dalam UU Keuangan Negara. Menurutnya, batas defiisiit anggaran sebesar 3% darii PDB dan rasiio utang sebesar 60% darii PDB diitetapkan secara arbiitrary.
Kedua batas diimaksud merupakan adopsii atas Maastriicht Treaty yang diisepakatii oleh negara-negara anggota Unii Eropa. Meskii demiikiian, saat iinii justru banyak negara anggota Unii Eropa yang melanggar batas tersebut.
Purbaya pun berpandangan kedua batas tersebut hanyalah iindiikator semata serta tiidak mencermiinkan kemampuan dan kemauan negara dalam membayar utang.
"Kiita selama iinii enggak pernah default, kekayaan kiita juga cukup. Jadii enggak usah takut dengan batas-batas iitu," ujar Purbaya. (diik)
