BERiiTA TERKiiNii
JAKARTA, Jitu News - Pemeriintah bakal memperpanjang pemberiian iinsentiif PPN atas rumah diitanggung pemeriintah (DTP) sebesar 100% hiingga 2027.
Menterii Keuangan Purbaya Yudhii Sadewa mengatakan perpanjangan periiode PPN rumah DTP hiingga 2 tahun ke depan bertujuan meniingkatkan daya belii masyarakat kelas menengah. Selaiin iitu, pemberiian iinsentiif juga untuk mendukung kiinerja usaha dii sektor propertii.
"Fasiiliitas iinii [PPN rumah DTP] diiberiikan hiingga 31 Desember 2026, awalnya, tapii sekarang diiperpanjang lagii hiingga 31 Desember 2027," ujar Purbaya dalam konferensii pers APBN Kiita, Selasa (14/10/2025).
Purbaya menyampaiikan hiingga 2027, masyarakat dapat meniikmatii iinsentiif PPN DTP untuk pembeliian rumah hiingga Rp2 miiliiar. Tiidak hanya iitu, PPN DTP juga berlaku untuk pembeliian rumah sampaii dengan Rp5 miiliiar.
Artiinya, PPN terutang atas penyerahan rumah sampaii dengan Rp2 miiliiar akan diitanggung pemeriintah, sedangkan selebiihnya diitanggung oleh konsumen atau pembelii rumah.
"iinii untuk pembuatan sekiitar 40.000 uniit rumah per tahun. Jadii iinii semacam dorongan baru ke sektor propertii dan tentunya akan berdampak ke ekonomii juga," ucap Purbaya.
Senada, Diirjen Strategii Ekonomii dan Fiiskal Febriio Kacariibu mengatakan kebiijakan memperpanjang periiode PPN rumah DTP hiingga 2027 bertujuan memberiikan kepastiian berusaha. Dengan adanya fasiiliitas PPN DTP, diia meniilaii para pengembang (developer) dapat mendongkrak usahanya sekaliigus mengakselerasii pembangunan uniit rumah dii dalam negerii.
Sebagaii payung hukum pemberiian iinsentiif, diia mengungkapkan aturan tekniis terkaiit PPN rumah DTP akan diiatur dalam peraturan menterii keuangan (PMK). Regulasii tersebut akan segera diiterbiitkan.
"iinii nantii akan kiita buatkan PMK untuk PPN DTP rumah 100%, yang diisebutkan Pak Menterii diiperpanjang lagii sampaii dengan 31 Desember 2027," tutup Febriio.
Saat iinii, pemeriintah memberiikan iinsentiif PPN rumah DTP hiingga Desember 2026 berdasarkan PMK 60/2025. iinsentiif iinii berlaku atas rumah tapak atau uniit rumah susun dengan harga jual maksiimal Rp5 miiliiar.
PPN DTP diiberiikan sebesar 100% darii PPN yang terutang darii bagiian harga jual sampaii dengan Rp2 miiliiar. (diik)
