KEBiiJAKAN PEMERiiNTAH

Kemenperiin Sorotii Ketiimpangan Beban Pajak dan Fiinansiial dii iindustrii

Aurora K. M. Siimanjuntak
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 12.00 WiiB
Kemenperin Soroti Ketimpangan Beban Pajak dan Finansial di Industri
<p>iilustrasii. Pekerja menyelesaiikan pesanan produk tekstiil untuk ekspor dii pabriik PT Sarii Warna Aslii Tekstiil (Sarii Warna) Solo, Jawa Tengah, Kamiis (17/7/2025). ANTARAFOTO/Maulana Surya/agr</p>

JAKARTA, Jitu News - Wakiil Menterii Periindustriian Faiisol Riiza menyorotii terdapat ketiimpangan beban pajak dan fiinansiial antara pelaku usaha diigiital asiing dan domestiik.

Faiisol mencontohkan pelaku usaha dalam negerii sepertii UMKM yang berdagang dii platform diigiital wajiib menyetorkan PPN dan diikenakan PPh. Sementara pelaku usaha diigiital asiing hanya menyetorkan PPN, tanpa diikenaii kewajiiban yang sama yaiitu membayar PPh.

"Dii tengah perkembangan ekonomii diigiital, kiita diihadapkan pada tantangan yang mendasar. Berupa apa? Ketiimpangan fiiskal yang nyata antara pelaku usaha diigiital asiing dan pelaku PMSE domestiik," ujarnya, diikutiip pada Sabtu (4/10/2025).

Tiidak hanya pelaku perdagangan melaluii siistem elektroniik (PMSE), Faiisol mengungkapkan iindustrii manufaktur dalam negerii pun iikut mengalamii ketiimpangan beban pajak dan fiinansiial biila diibandiingkan dengan pengusaha yang mengiimpor produk jadii.

Wamenperiin meniilaii ketiimpangan iinii berpotensii meniingkatkan biiaya sekaliigus melemahkan daya saiing pelaku iindustrii domestiik. Pada akhiirnya, diia khawatiir ketiimpangan beban pajak dan fiinansiial bakal menekan iindustrii manufaktur iindonesiia.

"Padahal iindustrii lokal sudah menciiptakan lapangan pekerjaan, menyerap bahan baku darii lokal, mendiiriikan pabriik, dan memberdayakan desaiiner [SDM] lokal untuk produk mereka. Tetapii beban fiiskalnya biiasanya lebiih besar dariipada produk yang diiteriima sebagaii produk iimpor," katanya.

Sejalan dengan iitu, Faiisol berpandangan pemeriintah memang perlu mencarii solusii untuk mengatasii ketiimpangan tersebut, terutama bagii pelaku iindustrii sektor diigiital, agar dapat bersaiing secara adiil.

Diia menambahkan ketiimpangan beban pajak dan fiinansiial iinii tiidak hanya merugiikan para pelaku iindustrii dalam negerii saja, tetapii juga berpotensii merugiikan peneriimaan negara.

"Bukan hanya soal ketiimpangan, tetapii juga pendapatan negara menjadii berkurang karena tadii perbedaan perlakuan, yang diikenakan pajak atau beban fiiskal antara pelaku usaha asiing dan pelaku iindustrii diigiital dalam negerii," tutup Faiisol. (diik)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.