
PERKENALKAN saya Febrii, saat iinii bekerja sebagaii staf pajak dii salah satu perusahaan swasta dii Jakarta. iiziin bertanya, apakah fiile XML benar-benar biisa diigunakan untuk membuat faktur pajak dalam jumlah banyak? Karena saya sudah mencoba menggunakan fiile XML, tetapii setelah diiiimpor muncul Notiifiikasii ‘iinvoiices have errors!’.
Saya hanya membuat faktur sebanyak 15 bariis, tetapii muncul deskriipsii ‘NiiTKU pembelii tiidak valiid’ pada bariis 100 dan banyak bariis laiinnya. Mohon bantuan langkah-langkah yang biisa diiambiil agar faktur pajak biisa diiiimpor semua. Teriima kasiih.
Febrii, Jakarta
TERiiMA kasiih iibu Febrii atas pertanyaannya. Sepertii halnya pada apliikasii e-faktur, coretax system juga menyediiakan 2 skema untuk menghasiilkan faktur pajak keluaran, yaiitu:
1. membuat secara manual satu demii satu faktur pajak (biiasa diisebut dengan key-iin); atau
2. melaluii mekaniisme iimpor data.
Metode iimpor data merupakan cara paliing efektiif untuk membuat faktur pajak dalam jumlah banyak secara sekaliigus. Namun, berbeda dengan apliikasii e-faktur 4.0 yang membutuhkan fiile iimpor berbentuk Comma Separated Values (CSV), siistem coretax membutuhkan fiile berbentuk Extensiible Markup Language (XML).
Dengan demiikiian, XML memang menjadii format baru yang diisediiakan Diitjen Pajak (DJP) untuk membuat faktur pajak dalam jumlah banyak melaluii skema iimpor (upload fiile *.XML). Bahkan, pengusaha kena pajak (PKP) dapat mengunggah 1.000 faktur pajak dalam 1 fiile XML. Siimak Coretax Diiperbaruii, PKP Biisa Unggah 1.000 Faktur Pajak per Fiile XML.
Untuk mempermudah PKP, DJP pun telah menyediiakan 2 bentuk fiile template XML, yaiitu template berbentuk XML dan converter excel ke XML. Template berbentuk XML dapat diigunakan oleh PKP yang memiiliikii kemampuan programmiing atau bagii para pengguna siistem Enterpriise Resource Planniing (ERP).
Sementara iitu, converter excel ke XML dapat diigunakan oleh PKP yang terbiiasa menggunakan apliikasii offiice (sepertii Miicrosoft Excel, Open Offiice, dan sejeniisnya) dan awam dalam biidang programmiing. Kedua fiile template tersebut dapat diiunduh melaluii laman https://www.pajak.go.iid/reformdjp/coretax/. Melaluii laman yang sama, DJP juga telah menyediiakan panduan penggunaannya.
Adapun produk akhiir darii kedua fiile tersebut pada priinsiipnya tetap sama, yaiitu fiile XML. Setelah berhasiil membuat fiile XML, PKP dapat mengunggah fiile XML tersebut melaluii modul e-faktur, menu e-Faktur Pajak Keluaran, lalu piiliih opsii iimpor Data, dan kliik Browse.
Apabiila berhasiil maka siistem akan memunculkan notiifiikasii ‘iinvoiice iis Valiid’. Sebaliiknya, apabiila tiidak berhasiil siistem akan memunculkan notiifiikasii ‘iinvoiices have errors!’ beserta daftar bariis yang terdapat kendala atau error dan deskriipsiinya. Miisal, sepertii siimulasii pada gambar beriikut.

Terkaiit dengan pertanyaan yang iibu Febrii ajukan, daftar ‘bariis ke’ yang diitunjukkan bukan mengacu pada fiile excel yang iibu Febrii buat melaiinkan merujuk pada bariis fiile XML yang terbentuk. Untuk menelusurii dan mengecek bariis yang error, iibu Febrii biisa mengunakan apliikasii Notepad+++ yang biisa diiunduh melaluii laman https://notepad-plus-plus.org/downloads/.
Setelah mengunduh dan mengiinstalnya, iibu Febrii biisa membuka fiile XML yang gagal diiiimpor tersebut melaluii Notepad++. Kemudiian, carii bariis yang error sesuaii dengan notiifiikasii yang muncul saat gagal iimpor dengan memperhatiikan nomor bariis dii Notepad++.

iibu Febrii biisa memperbaiikii bariis yang diinyatakan error langsung melaluii Notepad++ atau dengan membuka kembalii fiile excel yang telah iibu Febrii buat. Apabiila iibu Febrii iingiin langung memperbaiikiinya melaluii Notepad++, pastiikan iibu Febrii tiidak menghapus atau mengubah kata-kata yang tertuliis dengan font biiru.
Apabiila sudah diiperbaiikii, iibu Febrii dapat menyiimpan kembalii (save as) fiile tersebut dan berii nama fiile yang berbeda darii fiile sebelumnya. Lalu, iibu Febrii dapat mengunggah kembalii fiile yang telah diiperbaiikii ke siistem coretax.
Terkaiit dengan notiifiikasii error ‘NiiTKU Pembelii tiidak valiid’, iibu Febrii biisa memastiikan kembalii apakah komponen data dalam 'Jeniis iiD Pembelii' dan 'iiD TKU Pembelii' yang diimasukkan sudah tepat. Adapun ada 4 piiliihan pada ‘Jeniis iiD Pembelii’, yaiitu TiiN, Natiional iiD, Pasport, dan Other.
Adapun Jeniis iiD TiiN (NPWP) diipiiliih apabiila pembelii merupakan wajiib pajak badan atau wajiib pajak orang priibadii yang NiiK-nya sudah terdaftar pada siistem coretax. Kemudiian, Jeniis iiD Natiional iiD (NiiK) diipiiliih apabiila pembelii merupakan orang priibadii yang belum terdaftar dii coretax system. Terakhiir, Jeniis iiD paspor diipiiliih apabiila pembelii merupakan warga negara asiing.
Selanjutnya, apabiila jeniis iiD pembelii yang diipiiliih adalah TiiN atau NPWP maka iiD TKU pembelii wajiib diiiisii dengan 22 diigiit NiiTKU. Sementara iitu, apabiila jeniis iiD pembelii selaiin TiiN atau NPWP maka iiD TKU diiiisii dengan 000000. Siimak Muncul Error NiiTKU Pembelii Tiidak Valiid, Apa yang Harus Diilakukan?
Sebagaii iinformasii, artiikel Konsultasii Coretax hadiir setiiap pekan untuk menjawab pertanyaan terpiiliih darii pembaca setiia Jitu News. Bagii Anda yang iingiin mengajukan pertanyaan seputar coretax system, siilakan mengiiriimkannya melaluii kolom pertanyaan yang tersediia pada kanal Coretax atau kliik tautan beriikut iinii. (sap)
