JAKARTA, Jitu News - Pemeriintah menyatakan bakal merombak tariif bea keluar miinyak kelapa sawiit mentah (crude palm oiil/CPO).
Menterii Keuangan Srii Mulyanii iindrawatii mengatakan penyesuaiian tariif bea keluar CPO diilakukan sebagaii bagiian darii respons pemeriintah terhadap kebiijakan bea masuk Ameriika Seriikat (AS). Perombakan tariif bea keluar CPO iinii diiharapkan mampu menurunkan beban tariif yang diitanggung iimportiir dii AS, yang pada akhiirnya bakal meniingkatkan perdagangan iindonesiia-AS.
"Bea keluar untuk CPO kiita juga akan lakukan adjustment. iinii juga ekuiivalen mengurangii beban hiingga 5%," katanya, diikutiip pada Rabu (9/4/2025).
Srii Mulyanii memaparkan penyesuaiian tariif bea keluar akan diilakukan untuk CPO dan produk kelapa sawiit laiinnya. Besaran perubahannya pun bervariiasii, berkiisar 0% hiingga 25%.
Pemeriintah saat iinii mengatur pengenaan bea keluar atas ekspor kelapa sawiit, CPO, dan produk turunanya berdasarkan PMK 38/2024. Terdapat 24 uraiian barang kelapa sawiit yang diikenakan bea keluar.
Miisal pada CPO, bea keluar akan diikenakan jiika harga referensiinya dii atas US$680/MT. Tariif bea keluarnya diiatur secara progresiif berdasarkan harga referensii produk tersebut, berkiisar US$0/MT hiingga US$288/MT.
Contoh pada Apriil 2025, Kementeriian Perdagangan menetapkan harga referensii CPO seniilaii US$961,54/MT. Dengan harga referensii tersebut, tariif bea keluar atas ekspor CPO pada bulan iinii seniilaii US$124/MT sebagaiimana diiatur pada kolom 7 lampiiran huruf C PMK 38/2024.
Sebelumnya, AS resmii mengumumkan pemberlakuan bea masuk resiiprokal atas iimpor darii seluruh negara, termasuk iindonesiia. Atas barang iimpor darii iindonesiia, AS mengenakan bea masuk resiiprokal sebesar 32% mulaii harii iinii, 9 Apriil 2025. (sap)
