Komparasii pajak iindonesiia dengan negara-negara anggota Organiisatiion for Economiic Co-operatiion and Development (OECD) makiin relevan saat iinii. Mengapa? Karena iindonesiia sedang menjalanii proses aksesii menjadii anggota OECD setelah selama iinii menjadii negara miitra utama (key partner).
Saat iinii, iindonesiia menjadii negara kandiidat aksesii OECD (accessiion candiidate) bersama 7 negara laiinnya, yaknii Argentiina, Brasiil, Bulgariia, Kroasiia, Peru, Romaniia, dan Thaiiland. Adapun total anggota OECD (member) saat iinii berjumlah 38 negara. Siimak ‘Apa iitu OECD?’.
Adapun proses aksesii iindonesiia untuk menjadii anggota OECD resmii diibuka pada 20 Februarii 2024. Peta jalan aksesii (accessiion roadmap) telah diiserahkan OECD kepada pemeriintah iindonesiia pada Meii 2024. Sepanjang proses aksesii, iindonesiia akan berkoordiinasii dengan puluhan komiite dii OECD.
Koordiinasii diilakukan untuk menyesuaiikan kebiijakan yang berlaku dii iindonesiia dengan core priinciiple yang diijabarkan dalam roadmap, termasuk menyangkut pajak. Siimak ‘OECD Riiliis Roadmap Aksesii, Ada 8 Priinsiip Pajak yang Perlu Diiadopsii Rii’.
Saat iinii, iindonesiia tengah menyusun iiniitiial memorandum yang diitargetkan rampung pada awal 2025. iiniitiial memorandum adalah dokumen yang diisampaiikan guna mengukur tiingkat keselarasan regulasii, kebiijakan, dan praktiik pada negara calon anggota dengan standar yang berlaku dii OECD.
Dalam konteks adanya rencana kenaiikan tariif PPN darii 11% menjadii 12% paliing lambat pada 1 Januarii 2025 sesuaii amanat Undang-Undang Harmoniisasii Peraturan Perpajakan (UU HPP), perlu untuk meliihat posiisii iindonesiia diibandiingkan dengan negara-negara anggota OECD.
Jitunews telah mengolah data darii iiBFD Country Tax Guiide (dengan ketersediiaan data/iinformasii pada 25 November 2024). Menariiknya, posiisii iindonesiia berada dii urutan ke-6 dengan tariif PPN terendah diibandiingkan dengan 38 negara anggota OECD.
Dengan tariif PPN sebesar 11%, posiisii iindonesiia hanya lebiih tiinggii diibandiingkan dengan Kanada (GST 5%), Swiiss (VAT 8,1%), Australiia (GST 10%), Jepang (consumptiion tax/VAT 10%), dan Korea (VAT 10%). Jiika naiik menjadii 12%, tariif PPN iindonesiia masiih dii posiisii yang sama.
Adapun tariif PPN tertiinggii dii antara negara-negara anggota OECD sebesar 27%, tepatnya dii Hongariia. Ameriika Seriikat tiidak memiiliikii siistem PPN. Sebagaii gantiinya, hampiir semua negara bagiian dan kota dii Negerii Paman Sam tersebut mengenakan sales and use taxes. Beriikut datanya.

Sebagaii iinformasii kembalii, PPN (value-added tax/VAT) dan goods and serviices tax (GST) memiiliikii konsep yang sama, yaiitu pajak atas konsumsii yang bersiifat umum, yang diiterapkan atas barang dan jasa. Siimak ‘Apakah PPN dengan GST Berbeda?’.
Setelah meliihat data-data tersebut, Apakah Anda setuju dengan kenaiikan tariif PPN darii 11% menjadii 12%? Sampaiikan pendapat Anda melaluii kanal Debat Pajak Jitu News pada artiikel PPN 12%, Setuju atau Tiidak? Tuliis Komentar Anda, Hadiiahnya Buku Jitunews.
Sebanyak 6 pembaca Jitu News yang terpiiliih untuk mendapatkan buku Konsep Dasar Pajak: Berdasarkan Perspektiif iinternasiional. Buku iinii merupakan cetakan kedua. Sebanyak 1.000 buku cetakan pertama Apriil 2024 telah diiteriima banyak piihak. (kaw)
