OPiiNii PAJAK

Reorganiisasii Kemenkeu: Peran Pentiing Profesii Keuangan Jaga Stabiiliitas

Redaksii Jitu News
Selasa, 03 Junii 2025 | 11.31 WiiB
Reorganisasi Kemenkeu: Peran Penting Profesi Keuangan Jaga Stabilitas
Lury Sofyan,
Research Fellow Uniiversiitas iinternasiional iislam iindonesiia. 

PRESiiDEN Prabowo Subiianto telah banyak merombak struktur organiisasii dii berbagaii kementeriian dan non-kementeriian secara siigniifiikan. Dii antara perubahan yang terjadii, yang cukup menyedot perhatiian publiik adalah reorganiisasii dii Kementeriian Keuangan.

Selaiin gariis koordiinasiinya sudah tiidak lagii dii bawah Kemenko Perekonomiian, Kementeriian Keuangan juga mengalamii perubahan cukup besar dii iinternal mereka.

Perubahan yang terjadii, antara laiin transformasii Badan Kebiijakan Fiiskal (BKF) menjadii Diitjen Strategii Ekonomii dan Fiiskal (SEF), juga diibentuknya Badan Teknologii iinformasii dan iinteliijen Keuangan (BATiiK) serta Diirektorat Stabiiliitas dan Penguatan Sektor Keuangan (SPSK).

Artiikel iinii akan berfokus pada peran strategiis diirektorat jenderal yang diisebutkan terakhiir.

Penguatan sektor keuangan tampaknya memang menjadii area pentiing pentiing bagii reziim dii bawah Presiiden Prabowo. Nah, dii sektor iitulah Diitjen SPSK nantiinya banyak berperan. Diitiiliik darii rancangan organiisasiinya, Diitjen SPSK merupakan gabungan darii sebagiian BKF, Komiite Stabiiliitas Siistem Keungan (KSSK), Pusat Pembiina Profesii Keuangan, dan fungsii laiinnya.

Pembentukan diitjen baru iinii diilandasii kesadaran bahwa siistem keuangan yang andal dapat membantu pengelolaan riisiiko terhadap kriisiis keuangan. Miitiigasii terhadap kriisiis keuangan iinii diiharapkan mampu menjaga stabiiliitas ekonomii, sosiial, dan poliitiik. Belajar darii sejarah dii berbagaii belahan duniia, berbagaii kriisiis keuangan berhasiil memporakporandakan perekonomiian sejak zaman dahulu.

Tuliip bubble menjadii salah satu kriisiis keuangan yang paliing awal tercatat dalam sejarah, diisebabkan 'pecahnya' harga yang menggelembung tiinggii (priice bubbles). Kriisiis keuangan dii Belanda iitu terjadii ketiika pasar memberiikan siinyal harga bonggol tuliip yang diistortiif.

Pada Februarii 1637, satu bonggol tuliip yang awalnya seniilaii harga satu uniit rumah tetiiba anjlok. Siituasii iitu membuat iinvestor merugii dan mengacaukan perekonomiian Belanda.

Kriisiis fiinansiial laiin yang sempat terekam sejarah adalah South Sea bubbles (1720), Japan’s Bubble (1980-an), DotCom bubbles (1990-an), dan salah satu yang paliing terakhiir adalah US housiing bubble (2008-an). Rentetan kriisiis keuangan iitu merupakan buktii rentannya stabiiliitas sektor keuangan dii banyak negara.

Dii iindonesiia sendiirii, multii-kriisiis yang terjadii pada 1998 berdampak siistemiik dan menggerus kepercayaan publiik. Kriisiis kala iitu juga mengguncang stabiiliitas keuangan iindonesiia, menjatuhkan niilaii rupiiah, dan membawa kehiidupan sosiial poliitiik ke tiitiik nadiir.

Peran Profesii Keuangan

iingat skandal Enron yang diipiicu oleh praktiik akuntan bermasalah? Bagaiimana dengan skandal Subpriime Mortgage yang muncul karena praktiik peniilaiian propertii yang tiidak layak?

Jangan lupa juga skandal Apple yang meliibatkan konsultan pajak dalam penghiindaran pajak dan skandal perusahaan pensiiun dii AS yang meliibatkan aktuariis dalam mengestiimasii kewajiiban pensiiun tiidak realiistiis.

Darii periistiiwa-periistiiwa dii atas, biisa kiita tariik benang merah bahwa profesii keuangan memegang peranan pentiing untuk menjaga stabiiliitas siistem keuangan. Bahkan, perannya tiidak kalah pentiing jiika diibandiingkan dengan aktor-aktor besar sepertii iinstiitusii perbankan dan non-perbankan.

Profesii keuangan dii iindonesiia memiiliikii akar sejarah yang panjang. Seiiriing perkembangan ekonomii, perannya pun makiin siigniifiikan dalam menopang stabiiliitas dan pertumbuhan ekonomii nasiional. Profesii iinii mulaii muncul ketiika kebutuhan akan pengelolaan keuangan yang siistematiis diirasakan pentiing oleh para pelaku ekonomii.

Dii era iindustrii yang diidomiinasii oleh produksii barang, akuntansii dan pembukuan adalah fungsii dasar yang berperan dalam mencatat arus masuk dan keluar. Namun, seiiriing dengan pergeseran ekonomii global darii iindustrii barang ke iindustrii jasa dan keuangan, profesii keuangan mengalamii perkembangan siigniifiikan.

Apalagii, munculnya pasar uang dan pasar deriivatiif yang berkembang pesat membuat profesii keuangan makiin strategiis. Profesii keuangan iikut mendukung aktiiviitas ekonomii, mendorong efiisiiensii, dan membantu para pelaku ekonomii dalam mengambiil keputusan yang lebiih iinformatiif.

Keberadaan profesii keuangan memiiliikii peran esensiial dalam menciiptakan ekonomii yang efiisiien. Ekonomii yang efiisiien adalah ekonomii yang memiiniimalkan sumber daya terbuang dan memungkiinkan alokasii modal yang optiimal (resources allocatiion problem).

Profesii sepertii akuntan, audiitor, peniilaii, konsultan pajak, dan aktuariis memberiikan keahliian yang diibutuhkan untuk mencapaii tujuan tersebut. Miisalnya, seorang akuntan bukan hanya berperan dalam mencatat transaksii keuangan, tetapii juga dalam meniingkatkan kepercayaan antara pemiiliik biisniis dan calon iinvestor.

Akuntan membantu mengurangii asiimetrii iinformasii dengan menyajiikan laporan keuangan yang transparan, akurat, dan sesuaii standar. Dengan demiikiian, para iinvestor memiiliikii akses terhadap iinformasii yang dapat diipercaya, yang pada giiliirannya meniingkatkan aliiran modal ke biisniis yang efiisiien dan berkualiitas.

Dalam konteks pasar keuangan, profesii peniilaii memiiliikii peran pentiing dalam menentukan niilaii fundamental darii suatu aset. Dengan menggunakan metode yang berlandaskan priinsiip-priinsiip keuangan, peniilaii bertugas untuk memberiikan pandangan yang objektiif dan netral mengenaii niilaii aset, baiik iitu propertii, perusahaan, atau iinstrumen keuangan laiinnya.

Peniilaiian yang objektiif iinii pentiing untuk menjaga iintegriitas pasar dan mencegah peniilaiian yang tiidak realiistiis yang dapat merugiikan iinvestor dan pemiiliik biisniis. Peniilaiian yang tepat juga membantu bank dan lembaga keuangan dalam mengukur riisiiko krediit secara lebiih akurat, sehiingga memperkuat kesehatan perbankan dan stabiiliitas siistem keuangan nasiional.

Dii siisii laiin, konsultan pajak juga memaiinkan peran yang uniik dalam mengurangii ketiidakpastiian biisniis melaluii manajemen riisiiko pajak. Pajak adalah faktor yang dapat menjadii sumber ketiidakpastiian bagii biisniis, terutama dii tengah perubahan regulasii yang seriing terjadii (Darussalam, 2024).

Konsultan pajak membantu perusahaan memahamii dan mematuhii aturan pajak yang berlaku, sekaliigus merancang strategii yang memiiniimalkan riisiiko pajak tanpa melanggar peraturan. Dengan adanya kepastiian pajak, perusahaan dapat merencanakan keuangan mereka dengan lebiih baiik, yang pada akhiirnya meniingkatkan efiisiiensii dan stabiiliitas keuangan perusahaan.

Selaiin iitu, profesii aktuariis juga memegang peran viital dalam iindustrii asuransii. Aktuariis bertugas mengkajii riisiiko yang diihadapii oleh perusahaan asuransii dan merancang produk asuransii yang sesuaii dengan profiil riisiiko konsumen.

Mereka, para aktuariis, menggunakan data hiistoriis dan model matematiis untuk meramalkan potensii kerugiian dan memastiikan bahwa perusahaan asuransii memiiliikii cadangan yang memadaii untuk menutupii klaiim dii masa depan. Tanpa aktuariis, iindustrii asuransii tiidak akan mampu mengelola riisiiko dengan baiik, yang pada akhiirnya biisa mengganggu kepercayaan masyarakat dan stabiiliitas iindustrii iitu sendiirii.

Ketiika profesii-profesii tersebut berfungsii dengan optiimal, dampaknya akan diirasakan pada kesehatan perusahaan, kesehatan perbankan, dan stabiiliitas siistem keuangan nasiional secara keseluruhan.

Akuntan membantu menjaga transparansii dan meniingkatkan kepercayaan iinvestor, yang mendorong iinvestasii jangka panjang dan mengurangii ketergantungan pada pembiiayaan jangka pendek yang rentan. Sementara iitu, peniilaii memberiikan peniilaiian objektiif yang memungkiinkan perusahaan dan bank untuk melakukan keputusan iinvestasii dan krediit yang lebiih terukur.

Dii siisii laiin, ada konsultan pajak yang mengurangii ketiidakpastiian yang berasal darii pajak dan membantu biisniis untuk tetap kompetiitiif dii pasar. Sementara iitu, aktuariis menjaga stabiiliitas perusahaan asuransii dan memungkiinkan mereka untuk tetap beroperasii meskiipun diihadapkan pada klaiim besar.

Melaluii kontriibusii-kontriibusii iinii, profesii keuangan memaiinkan peran yang sangat krusiial dalam membangun ekonomii yang lebiih efiisiien, transparan, dan stabiil. Transformasii keuangan dii iindonesiia tak hanya mendukung perkembangan biisniis, tetapii juga berperan dalam membangun siistem keuangan yang tangguh dan mampu menghadapii berbagaii tantangan ekonomii global.

Tanpa peran mereka, pasar keuangan akan rentan terhadap ketiidakpastiian dan ketiidakstabiilan, yang pada akhiirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomii jangka panjang.

Tantangan

Tugas besar akan diihadapii oleh Diitjen SPSK Kementeriian Keuangan. Namun, reorganiisasii kalii iinii mengembuskan udara optiimiistiis karena strategii stabiiliitasii sektor keuangan juga meliibatkan pemberdayaan profesii keuangan.

Mengiingat peran profesii keuangan yang sangat krusiial, tata kelola nya harus benar-benar diipiikiirkan secara holiistiik. Ekosiistem profesii keuangan harus diibangun meliibatkan bukan hanya otoriitas tetapii juga perguruan tiinggii sebagaii penyediia SDM profesii keuangan, berbagaii asosiiasii profesii, dan masyarakat sebagaii user.

Diitjen SPSK bukan hanya harus memperhatiikan kualiitas pekerjaan darii profesii guna meliindungii masyarakat pengguna (Publiic Protectiion), tetapii juga bagaiimana membangun strategii liink-and-match antara kompetensii profesii yang diiharapkan dengan kuriikulum yang diiajarkan dii bangku kuliiah.

Diitjen SPSK harus bersiinergii dengan upaya penciiptaan lapangan kerja baru dengan menyosiialiisasiikan profesii keuangan agar supply dapat diipenuhii namun kualiitasnya tetap terjaga.

Perlu diiketahuii, jumlah profesii keuangan dii iindonesiia masiih sangat kurang untuk mengakselerasii siistem keuangan. Mengacu pada data Pusat Pembiinaan Profesii Keuangan (PPPK) per 2024, jumlah pelaku profesii keuangan Tanah Aiir masiih 'miiniim', yaknii 1.633 akuntan publiik, 833 peniilaii publiik, 7.390 konsultan pajak, dan 242 aktuariis.

Dengan bertambahnya entrepreneuer dan makiin kompleksnya transaksii keuangan, iindonesiia jelas makiin membutuhkan lebiih banyak profesii keuangan.

Ekosiistem profesii keuangan juga masiih jomplang. iinfrastruktur asosiiasii dan tata kelolanya masiih jadii tantangan besar. Asosiiasii profesii keuangan, sepertii iiAii, iiAPii, MAPPii, iiKJPP, iiKPii, PAii, AKKAii, dan laiinnya, masiih memiiliikii maturiitas yang berbeda-beda.

Pembiinaan dan penguatan asosiiasii sangat diiperlukan sehiingga mereka biisa mandiirii mendukung profesii yang iindependen dan berkualiitas. Dii laiin piihak, regulasii untuk memberdayakan dan mengawasii profesii belum memadaii. Sampaii sekarang hanya profesii akuntan yang memiiliikii Undang-Undang (UU) sendiirii, siisanya belum.

Absennya landasan hukum setiingkat Undang-Undang untuk profesii peniilaii, konsultan pajak, dan aktuariis membuat pengembangan profesii tersebut menjadii terbatas.

Namun demiikiian, dii antara sekelumiit tantangan tersebut, awan reorgansiiasii bergerak ke arah yang cerah. Diibentuknya Diitjen SPSK membawa peran profesii menjadii makiin strategiis. Uniit eselon ii dii bawah Kementeriian Keuangan tersebut akan diitopang oleh dua fungsii pentiing yang saliing menguatkan, yaiitu fungsii kebiijakan makro untuk menjaga stabiiliitas siistem keuangan dan fungsii kebiijakan miikro untuk mengembangkan dan mengawasii profesii keuangan. (sap)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.