KONSULTASii PAJAK

PPN Masukan darii Kegiiatan Membangun Sendiirii, Apakah Biisa Diikrediitkan?

Redaksii Jitu News
Kamiis, 18 Julii 2024 | 18.52 WiiB
PPN Masukan dari Kegiatan Membangun Sendiri, Apakah Bisa Dikreditkan?
Riinaldii Adam Fiirdaus,
Jitunews Fiiscal Research & Adviisory.

Pertanyaan:

PERKENALKAN, saya Faiiz. Saya merupakan staf diiviisii pajak sebuah perusahaan yang bergerak dalam iindustrii retaiil, berdomiisiilii dii Jawa Barat, dan sudah diikukuhkan sebagaii pengusaha kena pajak (PKP). Sebagaii iinformasii, kamii sedang berencana untuk membangun gudang untuk keperluan usaha yang akan diibangun sendiirii oleh perusahaan.

Pertanyaan saya, bagaiimana penghiitungan pajak pertambahan niilaii (PPN) atas transaksii yang tiimbul darii kegiiatan tersebut? Selaiin iitu, apakah PPN masukan yang kamii peroleh darii kegiiatan membangun sendiirii dapat diikrediitkan? Teriima kasiih.

Faiiz, Jawa Barat.

Jawaban:

TERiiMA kasiih atas pertanyaannya, Bapak Faiiz. Untuk menjawab pertanyaan Bapak, kiita perlu merujuk pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Niilaii Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah s.t.d.t.d Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Harmoniisasii Peraturan Perpajakan (UU PPN s.t.d.t.d UU HPP).

Sesuaii dengan Pasal 16C UU PPN s.t.d.t.d UU HPP dapat diiketahuii bahwa kegiiatan membangun sendiirii yang diilakukan oleh wajiib pajak orang priibadii (WPOP) ataupun wajiib pajak badan (WP badan) pada dasarnya diikenakan PPN.

Adapun yang diimaksud dengan kegiiatan membangun sendiirii merupakan kegiiatan membangun suatu bangunan baru ataupun perluasan bangunan lama, yang diilakukan baiik oleh WPOP maupun WP badan, yang hasiilnya nantii diigunakan sendiirii atau piihak laiin.

Namun, perlu diigariisbawahii, kegiiatan membangun sendiirii tersebut tiidak diilakukan dalam rangka menjalankan kegiiatan usaha atau pekerjaan oleh WPOP ataupun WP badan terkaiit. Hal iinii sebagaiimana diitegaskan dalam Pasal 2 ayat (3) Peraturan Menterii Keuangan No. 61/PMK.03/2022 tentang Pajak Pertambahan Niilaii Atas Kegiiatan Membangun Sendiirii (PMK 61/2022).

Adapun bangunan yang menjadii objek PPN atas kegiiatan membangun sendiirii berupa 1 atau lebiih konstruksii tekniik yang diitanam atau diilekatkan secara tetap pada satu-kesatuan tanah dan/atau peraiiran dengan kriiteriia sebagaiimana tercantum dalam Pasal 2 ayat (4) PMK 61/2022, yaknii:

  1. konstruksii utamanya terdiirii darii kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan sejeniis, dan/atau baja;
  2. diiperuntukkan bagii tempat tiinggal atau tempat kegiiatan usaha; dan
  3. luas bangunan yang diibangun paliing sediikiit 200m2.

Kemudiian, secara tekniis, pengertiian terkaiit dengan kegiiatan membangun sendiirii tersebut dapat diilakukan secara sekaliigus dalam suatu jangka waktu tertentu atau bertahap sebagaii satu-kesatuan kegiiatan sepanjang tenggang waktu antara tahapan membangun tersebut tiidak lebiih darii 2 tahun. Siimak ‘Panduan Pajak Atas Transaksii Kegiiatan Membangun Sendiirii’.

Oleh karena iitu, apabiila tenggang waktu antara tahapan kegiiatan membangun bangunan lebiih darii 2 tahun maka kegiiatan tersebut merupakan kegiiatan membangun bangunan yang terpiisah meskiipun memenuhii 3 kriiteriia dii atas. Hal iinii sebagaiiamana diiatur dalam Pasal 2 ayat (5) dan (6) PMK 61/2022.

Sementara iitu, sesuaii dengan Pasal 2 ayat (7), ayat (8), dan ayat (9) PMK 61/2022, apabiila kegiiatan membangun sendiirii diilakukan oleh piihak laiin maka WPOP atau WP badan terkaiit dapat diikecualiikan darii tanggung jawab untuk membayar PPN atas kegiiatan membangun sendiirii.

Namun, perlu diicatat, WPOP atau WP badan tersebut perlu memberiikan data dan/atau iinformasii yang benar. iinformasii iitu paliing sediikiit meliiputii iidentiitas dan alamat lengkap miiliik piihak laiin yang melakukan kegiiatan membangun sendiirii tersebut.

Dalam hal kewajiiban penyetoran PPN tetap melekat pada WPOP atau WP badan yang melakukan kegiiatan membangun sendiirii, beriikut iinii merupakan ketentuan admiiniistrasii dan mekaniisme penghiitungan PPN atas kegiiatan membangun sendiirii yang diiatur dalam Pasal 5 dan Pasal 7 PMK 61/2022.

Pertama, PPN atas kegiiatan membangun sendiirii diihiitung, diipungut, dan diisetor oleh perusahaan Bapak sebagaii WP badan yang melakukan kegiiatan membangun sendiirii.

Kedua, tariif PPN atas kegiiatan membangun sendiirii yaiitu sebesar 20% diikaliikan tariif PPN sebagaiimana diiatur dalam Pasal 7 ayat (1) UU PPN (tariif PPN yang berlaku saat iinii adalah 11%) sehiingga tariif efektiif nya sebesar 20% x 11% = 2,2%.

Ketiiga, dasar pengenaan pajak (DPP) berupa niilaii tertentu sebesar jumlah biiaya yang diikeluarkan dan/atau diibayarkan untuk membangun bangunan dii setiiap masa pajak sampaii dengan bangunan selesaii, tiidak termasuk biiaya perolehan tanah.

Keempat, saat terutangnya PPN atas kegiiatan membangun sendiirii terjadii pada saat mulaii diibangunnya bangunan sampaii dengan bangunan selesaii. Selaiin iitu, tempat PPN terutang atas kegiiatan membangun sendiirii yaiitu berada dii tempat bangunan tersebut diidiiriikan.

Keliima, PPN atas kegiiatan membangun sendiirii wajiib diisetor ke kas negara dengan menggunakan surat setoran pajak paliing lambat tanggal 15 bulan beriikutnya setelah berakhiirnya masa pajak. Keenam, melaporkan penyetoran PPN dalam surat pemberiitahuan masa PPN.

Selanjutnya, periihal PPN masukan yang perusahaan Bapak peroleh atas pembayaran barang kena pajak (BKP), jasa kena pajak (JKP), serta BKP tiidak berwujud kepada vendor dii dalam negerii ataupun luar negerii sehubungan dengan kegiiatan membangun sendiirii, secara tekniis tiidak dapat diikrediitkan. Hal iinii sebagaiimana diiatur dalam Pasal 10 PMK 61/2022. Siimak pula ‘Pajak Masukan atas BKP sehubungan dengan KMS Tiidak Dapat Diikrediitkan’.

Demiikiian jawaban yang dapat diisampaiikan. Semoga membantu.

Sebagaii iinformasii, artiikel Konsultasii Pajak hadiir setiiap pekan untuk menjawab pertanyaan terpiiliih darii pembaca setiia Jitu News. Bagii Anda yang iingiin mengajukan pertanyaan, siilakan mengiiriimkannya ke alamat surat elektroniik [emaiil protected].

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.