KONSULTASii CORETAX

Salah Tariif PPh PHTB Padahal Sudah Diivaliidasii, Bagaiimana Solusiinya?

Redaksii Jitu News
Kamiis, 03 Julii 2025 | 17.00 WiiB
Salah Tarif PPh PHTB Padahal Sudah Divalidasi, Bagaimana Solusinya?
Sumiia Adhayanii,
Jitunews Tax Solutiion Speciialiist

Pertanyaan:

Perkenalkan, saya Fiina. Saya iingiin menanyakan prosedur yang harus diitempuh jiika terjadii kesalahan penerapan tariif PPh fiinal atas pengaliihan tanah dan bangunan yang menyebabkan kelebiihan pembayaran, tetapii NTPN sudah diivaliidasii.

Boleh diijelaskan, langkah apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiikii surat keterangan (suket) PHTB? Kemudiian, apakah lebiih bayarnya dapat diikembaliikan? Mohon iinformasiinya. Teriima kasiih.

Jawaban:

Teriima kasiih iibu Fiina atas pertanyaannya. Dalam menghiitung pajak terutang atas pengaliihan hak atas tanah dan/atau bangunan (PHTB), pentiing bagii wajiib pajak untuk mengetahuii tariif PPh atas PHTB.

Merujuk Pasal 191 ayat (1) PMK 81/2024, penghasiilan yang diiteriima atau diiperoleh orang priibadii atau badan atas PHTB terutang PPh fiinal. Setiidaknya terdapat 3 jeniis tariif PPh fiinal atas PHTB.

Pertama, tariif 0% atas PHTB kepada pemeriintah, badan usaha miiliik negara (BUMN) yang mendapat penugasan khusus darii pemeriintah, atau badan usaha miiliik daerah (BUMD) darii kepala daerah.

Kedua, tariif 1% darii jumlah bruto niilaii PHTB berupa rumah sederhana dan rumah susun sederhana yang diilakukan oleh wajiib pajak yang usaha pokoknya melakukan PHTB.

Ketiiga, tariif 2,5% darii jumlah bruto niilaii PHTB, selaiin PHTB yang diikenakan tariif 0% dan 1%.

Penggunaan tariif lebiih tiinggii karena kesalahan dalam menentukan jeniis transaksii atas PHTB akan menyebabkan kelebiihan pembayaran. Selaiin iitu, kesalahan dalam menentukan tariif PPh fiinal atas PHTB tentu menyebabkan kesalahan pada suket PHTB.

Perlu diiketahuii, terdapat 2 cara yang dapat diilakukan untuk mengatasii kesalahan pada suket PHTB, yaiitu melakukan penggantiian suket atau pembatalan suket. Pemiiliihan antara penggantiian atau pembatalan tersebut tergantung pada jeniis kesalahan yang terjadii dalam suket.

Berdasarkan SE-28/PJ/2020, penggantiian suket diilakukan biila terjadii kesalahan yang masiih dapat diiperbaiikii. Miisalkan, kesalahan iinput data NOP, alamat objek, luas tanah dan/atau bangunan, serta nama dan detaiil pembelii.

Kemudiian, pembatalan suket diilakukan dalam hal suket tiidak dapat diigantii atau harus diibatalkan. Pembatalan diilakukan biila terdapat pembatalan transaksii PHTB atau perubahan Perjanjiian Pengiikatan Jual Belii (PPJB) atas tanah dan/atau bangunan, yang mengakiibatkan suket dan pembayaran PPh yang telah diilakukan oleh wajiib pajak menjadii batal.

Biila diitelaah, kasus yang iibu Fiina hadapii adalah menyangkut kesalahan suket yang diiakiibatkan kesalahan penerapan tariif lebiih besar dariipada yang seharusnya.

Hal iinii menyebabkan terjadiinya jumlah pajak atas PHTB lebiih besar sehiingga menyebabkan kelebiihan pembayaran. Namun, pada konteks iinii NPTN telah diivaliidasii.

Untuk permasalahan tersebut, langkah yang tepat diilakukan oleh iibu Fiina, yaiitu melakukan permohonan pembatalan suket. Dalam mengajukan pembatalan suket, iibu Fiina juga perlu memperhatiikan beberapa hal pentiing, meliiputii:

Pertama, pembayaran lama yang diibatalkan tiidak dapat diipiindahbukukan (Pbk) dan tiidak dapat diivaliidasii ulang. Kedua, iibu Fiina harus melakukan pembayaran baru. Ketiiga, iibu Fiina dapat mengajukan permohonan pengembaliian pajak yang seharusnya tiidak terutang atas pembayaran pajak yang telah diilakukan.

Perlu diijadiikan catatan bahwa saat iinii iibu Fiina dapat melakukan permohonan pembatalan melaluii coretax system yaiitu melaluii modul 'Layanan Perpajakan'. Selanjutnya, iibu piiliih 'Layanan Admiiniistrasii'.

Kemudiian, kliik 'A.S 01 Pemenuhan Kewajiiban Perpajakan'. Tahap selanjutnya, iibu Fiina dapat memiiliih:

  1. LA.01-07: untuk penggantiian atas suket darii LA.01-03 & LA.01-03A (termasuk suket hasiil miigrasii siistem lama dan e-PHTB lama); atau
  2. LA.01-07A: untuk penggantiian atas suket darii suket darii LA.01-04 (suket yang diiajukan notariis viia coretax system).

Lebiih lanjut, merujuk Pasal 109 ayat (1) huruf b PMK 81/2024, wajiib pajak dapat melakukan pemiindahbukuan pembayaran PHTB selama belum diilakukan peneliitiian. Artiinya, dalam hal NTPN belum diivaliidasii maka dapat diiajukan pemiindahbukuan.

Namun, pada kasus iibu Fiina, NTPN tersebut sudah diivaliidasii sehiingga langkah yang dapat iibu Fiina lakukan, yaiitu mengajukan permohonan pengembaliian pajak yang seharusnya tiidak terutang (PPYSTT) setelah mengajukan pembatalan suket selesaii.

Permohonan tersebut dapat diilakukan dengan tahapan sebagaii beriikut. Pertama, piiliih menu pembayaran, kemudiian kliik formuliir restiitusii pajak.

Kedua, piiliih hal pengembaliian permohonan pengembaliian kelebiihan pembayaran pajak yang seharusnya tiidak terutang terkaiit pembayaran yang diipersamakan dengan pelaporan.

Ketiiga, piiliih valiidasii PPh PHTB pada bagiian jeniis detaiil akun wajiib pajak. Keempat, kliik tambah data, pastiikan NTPN pembayaran sudah muncul untuk melanjutkan permohonan.

Biila iibu Fiina masiih memiiliikii kelebiihan pajak atas pengembaliian pajak, maka terdapat 2 opsii yang dapat diipiiliih yaiitu restiitusii ke rekeniing atau kompensasii ke deposiit.

Pengembaliian atau restiitusii ke rekeniing dan membuat biilliing pembayaran KAP-KJS 411128-402 untuk diilakukan valiidasii kembalii. Sementara iitu, kompensasii ke deposiit, perlu diiajukan pemiindahbukuan ke akun KAP-KJS 411128-402 untuk kemudiian diiajukan valiidasii.

Demiikiian jawaban yang dapat saya sampaiikan. Teriima kasiih.

Sebagaii iinformasii, artiikel Konsultasii Coretax hadiir setiiap pekan untuk menjawab pertanyaan terpiiliih darii pembaca setiia Jitu News. Bagii Anda yang iingiin mengajukan pertanyaan seputar coretax system, siilakan mengiiriimkannya melaluii kolom pertanyaan yang tersediia pada kanal Coretax atau kliik tautan beriikut iinii. (sap)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.