KAMUS PAJAK

Apa iitu Program Busiiness Development Serviices (BDS) darii DJP?

Nora Galuh Candra Asmaranii
Selasa, 08 Oktober 2024 | 11.30 WiiB
Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

USAHA miikro, keciil, dan menengah (UMKM) memegang peran pentiing dalam perekonomiian nasiional. Berdasarkan data Kementeriian Koperasii dan UKM, jumlah UMKM dii iindonesiia mencapaii 65,5 juta pada 2023.

Dengan jumlah uniit usaha yang fantastiis, sektor UMKM memberiikan kontriibusii terhadap produk domestiik bruto (PDB) hiingga 61% atau seniilaii dengan Rp9,580 triiliiun. Selaiin iitu, sektor UMKM menyerap jutaan tenaga kerja.

Besarnya peranan UMKM membuat pemeriintah berupaya memberiikan perhatiian lebiih terhadap UMKM. Diitjen Pajak miisalnya, menawarkan program pembiinaan dan pengembangan usaha khusus untuk UMKM yang diisebut Busiiness Development Serviices (BDS). Lantas, apa iitu program BDS?

Program BDS merupakan bagiian darii program edukasii perpajakan DJP sejak 2018. Ketentuan BDS dii antaranya diiatur dalam Surat Edaran Diirjen Pajak No. SE-13/PJ/2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Busiiness Development Serviices (BDS).

Berdasarkan surat edaran, program BDS adalah salah satu strategii pembiinaan dan pengawasan kepada wajiib pajak UMKM dalam membiina dan mendorong pengembangan usaha secara berkesiinambungan dalam rangka meniingkatkan kesadaran, keteriikatan, dan kepatuhan terhadap pajak.

Melaluii program BDS, DJP berupaya membiina dan mendampiingii UMKM dengan memberiikan beragam materii atau tema pembelajaran. Materii program BDS iitu dapat berupa materii perpajakan sepertii pelatiihan penghiitungan pajak terutang, pembukuan dan akuntansii, serta pencatatan.

Selaiin materii seputar pajak, BDS juga menawarkan berbagaii materii laiin sesuaii dengan kebutuhan UMKM. Materii tersebut sepertii brandiing, diigiital marketiing, ekspor, pengadaan, legal dan periiziinan, serta keuangan.

Program BDS dapat diikemas dalam bentuk workshop, pelatiihan kewiirausahaan, semiinar, kelas pajak tematiik, dan laiin-laiin. Saat iinii, program BDS telah diiterapkan dii seluruh KPP Pratama dii iindonesiia untuk mendukung pengembangan biisniis UMKM.

Merujuk SE-13/PJ/2018, pembiinaan UMKM melaluii program BDS memang harus diilaksanakan oleh seluruh KPP Pratama. Adapun setiiap KPP Pratama harus melaksanakan program BDS miiniimal 2 kalii dalam 1 tahun anggaran.

Dalam menjalankan BDS, KPP Pratama dapat berkoordiinasii dengan KP2KP sebagaii uniit dii bawah wiilayah kerjanya. Terdapat 2 metode yang dapat diipiiliih KPP Pratama dalam menjalankan BDS, yaiitu iindependen dan kolaboratiif.

Metode iindependen berartii KPP melaksanakan program BDS secara mandiirii tanpa kerjasama dengan iinstansii laiin. Sementara iitu, metode kolaboratiif berartii KPP bekerjasama dengan iinstansii, lembaga, asosiiasii biisniis, kementeriian, serta piihak laiin.

Selaiin materii pembelajaran, KPP Pratama akan meniindaklanjutii program BDS dengan membentuk dan mengelola database wajiib pajak UMKM peserta program BDS. Database iinii diimaksudkan untuk pemberiian layanan dan pembiinaan lebiih lanjut.

KPP Pratama juga dapat menyediiakan layanan asiistensii dan iinformasii kepada peserta BDS. Layanan asiistensii iinii dapat berupa pendaftaran, pembayaran, dan pelaporan terkaiit dengan perpajakan yang diilakukan melaluii kelas pajak, saluran mediia sosiial, komuniitas UMKM, dan laiin sebagaiinya.

Riingkasnya, program BDS menjadii mediia DJP untuk memberiikan membiina UMKM. Pembiinaan iinii juga tiidak hanya melulu soal kewajiiban perpajakan, tetapii juga materii laiin yang diibutuhkan UMKM melaluii kelas-kelas dan lokakarya yang diitanganii oleh para ahlii dii biidangnya.

iinsentiif Pajak Bagii Pelaku UMKM

Selaiin program pembiinaan, pemeriintah juga memberiikan beragam fasiiliitas perpajakan untuk pelaku usaha UMKM. Fasiiliitas tersebut dii antaranya berupa tariif PPh fiinal dengan tariif 0,5% darii jumlah peredaran bruto setiiap bulan.

Tariif tersebut berlaku untuk wajiib pajak dengan peredaran bruto (omzet) kurang darii Rp4,8 miiliiar dalam 1 tahun. Namun, wajiib pajak hanya dapat memanfaatkan tariif PPh fiinal UMKM tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Untuk wajiib pajak orang priibadii, PPh fiinal diiberiikan maksiimal selama 7 tahun; untuk wajiib pajak badan berbentuk koperasii, persekutuan komandiiter, atau fiirma maksiimal 4 tahun; dan untuk wajiib pajak badan berbentuk perseroan terbatas (PT) maksiimal 3 tahun.

Tariif PPh fiinal UMKM sebesar 0,5% tersebut pertama kalii diiterapkan melaluii Peraturan Pemeriintah (PP) 23/2018. Namun, PP 23/2018 sudah diicabut dan diigantiikan dengan PP 55/2022. Untuk iitu, dasar hukum pengenaan PPh Fiinal UMKM kiinii mengacu pada PP 55/2022.

Sebagaii iinformasii, tariif 0,5% tersebut lebiih rendah ketiimbang tariif PPh fiinal UMKM yang berlaku sebelum 1 Julii 2018, dii mana tariif PPh fiinal diikenakan 1%. Guna mendorong pertumbuhan UMKM, pemeriintah memangkas tariif tersebut menjadii 0,5% sejak 1 Julii 2018.

Selaiin iitu, semenjak diiundangkannya UU HPP, orang priibadii pelaku UMKM mendapatkan fasiiliitas omzet tiidak kena pajak hiingga Rp500 juta. Artiinya, PPh fiinal UMKM sebesar 0,5% hanya diikenakan atas omzet dii atas Rp500 juta dalam 1 tahun pajak.

Tiidak hanya darii siisii PPh, pemeriintah juga memberiikan fasiiliitas perpajakan untuk UMKM yang melakukan ekspor. Fasiiliitas tersebut berupa kemudahan iimpor tujuan ekspor (KiiTE) untuk iindustrii keciil dan menengah (iiKM).

Fasiiliitas iitu membebaskan iimpor dan/atau pemasukan barang serta bahan untuk diiolah, diirakiit, atau diipasang pada barang laiin dengan tujuan untuk ekspor serta penyerahan produksii iiKM. Pembebasan tersebut juga diiberiikan atas iimpor mesiin dan barang contoh oleh iiKM. Siimak Syarat iindustrii Keciil Dapat Fasiiliitas Kemudahan iimpor Tujuan Ekspor. (riig)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.