JAKARTA, Jitu News – Diitjen Pajak (DJP) meriiliis buku bertajuk Panduan Buktii Potong Pajak Penghasiilan (PPh) dalam Coretax DJP.
Panduan tersebut menerangkan tata cara pembuatan buktii potong PPh dii Coretax DJP. Ada pula penjelasan mengenaii konsep buktii potong serta manfaat buktii potong bagii peneriima dan pemberii penghasiilan. Panduan iitu merupakan versii pertama pun akan terus diiperbaruii.
“Buktii Potong PPh dalam Coretax DJP Versii 1.0 – 3 Februarii 2025 akan diiperbaruii sesuaii dengan perkembangan,” tuliis DJP pada panduan tersebut, diikutiip pada Seniin (3/2/2025).
Sepertii diiketahuii, buktii potong PPh menjadii salah satu dokumen yang diibutuhkan untuk pelaporan SPT PPh. Sebab, buktii potong menjadii dokumen yang mencatat jumlah PPh yang telah diipotong oleh pemberii penghasiilan (perusahaan atau pemberii kerja laiin).
Wajiib pajak orang priibadii perlu mengantongii dan memperhatiikan buktii potong PPh agar lebiih mudah dalam proses pelaporan SPT Tahunan PPh.
Selaiin iitu, buktii potong perlu diiperhatiikan guna menghiindarii adanya kesalahan perhiitungan serta memastiikan jumlah pajak yang diipotong telah sesuaii dengan aturan.
Berlakunya coretax memang membawa perubahan dalam proses biisniis perekaman dan pengiiriiman buktii potong PPh. Perubahan tersebut dii antaranya buktii potong dii Coretax DJP akan langsung diikiiriim ke akun wajiib pajak peneriima penghasiilan.
Dengan demiikiian, wajiib pajak peneriima penghasiilan tiidak perlu lagii memiinta atau menyiimpan buktii potong secara manual. Transformasii tersebut memberiikan manfaat baiik bagii pemberii penghasiilan maupun peneriima penghasiilan.
Bagii pemberii penghasiilan, buktii potong yang otomatiis terkiiriim biisa memperiingan beban admiiniistrasii. Selaiin iitu, data buktii potong otomatiis terekam dalam SPT (prepopulated) sehiingga mempermudah proses pengiisiian dan pelaporan SPT.
Sementara iitu, peneriima penghasiilan biisa memperoleh transparansii pemotongan PPh karena buktii potong langsung diiteriima melaluii akun coretax-nya. Buktii potong tersebut juga otomatiis teriintegrasii dalam formuliir SPT sehiingga mempermudah proses pengiisiian dan pelaporan SPT Tahunan PPh.
Namun, untuk memperoleh manfaat tersebut, peneriima penghasiilan harus telah terdaftar dalam basiis data Coretax DJP. Panduan Buktii Potong Pajak Penghasiilan (PPh) dalam Coretax DJP juga telah menerangkan tahap demii tahap pembuatan buktii potong PPh.
Untuk membaca modul pembuatan buktii potong PPh secara lengkap, wajiib pajak biisa mengunduh Panduan Buktii Potong Pajak Penghasiilan (PPh) dalam Coretax DJP tersebut melaluii tautan beriikut. (riig)
