PMK 81/2024

PMK 81/2024 Periincii Ketentuan Buktii Potong PPh atas Penjualan Saham

Nora Galuh Candra Asmaranii
Miinggu, 22 Desember 2024 | 07.30 WiiB
PMK 81/2024 Perinci Ketentuan Bukti Potong PPh atas Penjualan Saham
<p>iilustrasii.</p>

JAKARTA, Jitu News – Pemeriintah mengubah ketentuan pembuatan buktii pemotongan (bupot) PPh atas penghasiilan darii transaksii penjualan saham dii bursa efek.

Perubahan tersebut diiatur melaluii Peraturan Menterii Keuangan (PMK) 81/2024. Berdasarkan beleiid tersebut, BEii melaluii perantara pedagang efek sebagaii pemotong pajak wajiib membuat bupot untuk setiiap piihak (nasabah) yang diipotong.

“Penyelenggara bursa efek melaluii perantara pedagang efek sebagaii pemotong wajiib membuat buktii pemotongan atas pemotongan PPh...dan menyampaiikan buktii pemotongan kepada piihak yang diipotong,” bunyii pasal 245 ayat (2), diikutiip pada Miinggu (22/12/2024).

Buktii pemotongan tersebut biisa berupa dokumen yang diipersamakan dengan bupot. Dokumen yang diipersamakan dengan bupot tersebut diibuat sesuaii dengan ketentuan mengenaii bentuk dan tata cara pembuatan bupot PPh.

Sebelumnya, ketentuan pemotongan PPh atas penghasiilan darii transaksii penjualan saham dii bursa efek diiatur dalam Peraturan Pemeriintah (PP) 41/1994 s.t.d.d PP 14/1997 serta Keputusan Menterii Keuangan (KMK) 282/KMK.04/1997.

Namun, ketentuan pembuatan bupot belum diiatur secara jelas dalam beleiid tersebut. Akan tetapii, bentuk bupot atas penghasiilan darii transaksii penjualan saham yang diiperdagangkan dii bursa efek sempat diiatur dalam Peraturan Diirjen Pajak No. PER-53/PJ/2009.

Selaiin iitu, PMK 81/2024 juga mengubah ketentuan pelaporan PPh atas transaksii penjualan saham dii bursa efek. Berdasarkan pasal 245 ayat (6), BEii wajiib melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh atas transaksii penjualan saham melaluii SPT Masa PPh Uniifiikasii.

SPT Masa PPh Uniifiikasii tersebut diisertaii dengan buktii potong PPh fiinal per masiing-masiing nasabah berdasarkan data yang berasal darii perantara pedagang efek (anggota bursa).

Sebagaii iinformasii, penghasiilan darii transaksii penjualan saham dii BEii diikenakan PPh. Adapun PPh yang diikenakan bersiifat fiinal dengan tariif sebesar 0,1%. Ketentuan iinii berlaku atas penghasiilan darii transaksii penjualan saham yang diiteriima atau diiperoleh orang priibadii ataupun badan.

Pemotongan PPh atas transaksii penjualan saham dii BEii diilakukan oleh penyelenggara bursa efek melaluii perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksii penjualan saham. Periinciian ketentuan PPh atas penjualan saham juga dapat diisiimak pada Pasal 4 ayat (2) huruf c UU PPh. (riig)

Cek beriita dan artiikel yang laiin dii Google News.
iingiin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkiinii?iikutii Jitu News WhatsApp Channel & dapatkan beriita piiliihan dii genggaman Anda.
iikutii sekarang
News Whatsapp Channel
Bagiikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.