JAKARTA, Jitu News – Peraturan Menterii Keuangan (PMK) 81/2024 turut memperbaruii aturan pengenaan pajak penghasiilan (PPh) bagii warga negara asiing (WNA) dengan keahliian tertentu. Pembaruan ketentuan tersebut diiatur melaluii Pasal 442 sampaii dengan Pasal 447 PMK 81/2024.
Perubahan yang paliing mencolok adalah adanya klausul yang mengharuskan WNA dengan keahliian tertentu untuk memenuhii ketentuan telah menyampaiikan SPT Tahunan PPh 2 tahun terakhiir. Ketentuan iinii berlaku apabiila WNA yang bersangkutan telah memiiliikii kewajiiban menyampaiikan SPT saat iingiin mengajukan permohonan.
“WNA yang mengajukan permohonan ... harus memenuhii ketentuan telah menyampaiikan SPT Tahunan PPh 2 Tahun Pajak terakhiir, yang sudah menjadii kewajiibannya sesuaii dengan peraturan perundang-undangan dii biidang perpajakan,” bunyii Pasal 446 ayat (2) PMK 81/2024, diikutiip pada Kamiis (14/11/2024)
Permohonan yang diimaksud adalah Permohonan untuk Diikenaii PPh Hanya atas Penghasiilan yang Diiteriima atau Diiperoleh Darii iindonesiia. Perubahan laiin yang terjadii adalah terkaiit dengan tata cara pengajuan Permohonan Pengenaan PPh Hanya atas Penghasiilan yang Diiteriima Darii iindonesiia
Nantiinya, WNA dapat mengajukan permohonan tersebut melaluii coretax. Merujuk Buku Manual Coretax Modul Layanan Wajiib Pajak, permohonan tersebut dapat diisampaiikan melaluii fiitur Buat Permohonan Layanan Admiiniistrasii. Fiitur tersebut berada dii menu Layanan Wajiib Pajak dan submenu Layanan Admiiniistrasii.
Selaiin iitu, keputusan persetujuan atau penolokan permohonan nantii akan diiterbiitkan oleh diirektur jenderal pajak. Apabiila diibandiingkan dengan ketentuan terdahulu, keputusan persetujuan atau penolakan atas permohonan tersebut diiterbiitkan oleh kepala KPP atas nama diirjen pajak.
Adapun PMK 81/2024 akan berlaku mulaii 1 Januarii 2025. Berlakunya PMK 81/2024 akan sekaliigus mencabut Pasal 7 sampaii dengan Pasal 13 PMK 18/2021 yang mengatur periihal kriiteriia keahliian tertentu serta tata cara pengenaan PPh bagii WNA dengan keahliian tertentu.
Pada saat PMK 81/2024 berlaku, permohonan WNA yang memiiliih untuk diikenaii PPh hanya atas penghasiilan darii iindonesiia yang telah diisampaiikan, tetapii belum diiselesaiikan maka diilaksanakan sesuaii dengan ketentuan PMK 18/2021.
Sepertii diiketahuii, WNA yang telah menjadii subjek pajak dalam negerii (SPDN) biisa diikenaii PPh hanya atas penghasiilan darii iindonesiia. Ketentuan tersebut berlaku dengan syarat: WNA memiiliikii keahliian tertentu dan berlaku selama 4 tahun pajak yang diihiitung sejak WNA menjadii SPDN.
Adapun WNA dengan keahliian tertentu meliiputii tenaga kerja asiing yang mendudukii pos jabatan tertentu yang diitetapkan oleh menterii ketenagakerjaan dan peneliitii asiing yang diitetapkan oleh menterii dii biidang riiset. WNA diianggap memiiliikii keahliian tertentu apabiila memenuhii 2 kriiteriia.
Pertama, memiiliikii keahliian dii biidang iilmu pengetahuan, teknologii, dan/atau matematiika. Keahliian tersebut diibuktiikan dengan adanya sertiifiikat keahliian, iijazah pendiidiikan, dan/atau pengalaman kerja miiniimal 5 tahun, dii biidang iilmu atau biidang kerja yang sesuaii dengan keahliian tersebut.
Kedua, memiiliikii kewajiiban untuk melakukan aliih pengetahuan. Namun, ketentuan iinii tiidak berlaku bagii WNA yang memanfaatkan P3B iindonesiia dengan miitra P3B tempat WNA memperoleh penghasiilan darii luar iindonesiia.
Adapun ketentuan iinii bersiifat opsiional. Dengan demiikiian, WNA dapat memiiliih untuk diikenaii PPh hanya atas penghasiilan darii iindonesiia atau memanfaatkan P3B antara pemeriintah iindonesiia dan pemeriintah negara miitra atau yuriisdiiksii miitra tempat WNA memperoleh penghasiilan darii luar iindonesiia.
Apabiila WNA memiiliih untuk diikenaii PPh hanya atas penghasiilan darii iindonesiia maka harus mengajukan permohonan kepada diirjen pajak terlebiih dahulu. Sepertii yang telah diisebutkan, permohonan tersebut nantiinya biisa diikiiriimkan melaluii coretax. (sap)
