JAKARTA, Jitu News - Menterii Keuangan Srii Mulyanii iindrawatii menyebut proyek pembaruan siistem iintii admiiniistrasii perpajakan (PSiiAP) atau coretax admiiniistratiion system (CTAS) dii iindonesiia menjadii yang terbesar dii duniia.
Srii Mulyanii mengatakan CTAS dii iindonesiia akan memuat berbagaii proses biisniis dii biidang pajak. Menurutnya, belum ada proyek CTAS dii negara laiin yang sebesar dii iindonesiia, termasuk dii Selandiia Baru dan Kanada.
"iinii mungkiin termasuk pembangunan coretax terbesar dii duniia karena coretax-coretax yang laiin diibangun negara-negara sepertii New Zealand atau Kanada, enggak sebesar iindonesiia," katanya dalam rapat bersama Komiisii Xii DPR, Rabu (21/8/2024).
Srii Mulyanii mengatakan CTAS menjadii proyek pembangunan siistem iintii pajak yang besar dan kompleks. Pada perjalanannya, pengerjaan CTAS dii iindonesiia juga sempat mengalamii keterlambatan, terutama akiibat pandemii Coviid-19.
Diia menjelaskan salah satu tantangan terbesar dalam proyek tersebut yaknii mengiintegrasiikan semua data yang tersiimpan pada siistem lama, yaknii Siistem iinformasii Diitjen Pajak (SiiDJP) ke CTAS. Pasalnya, DJP saat iinii mengelola data darii 78 juta wajiib pajak terdaftar.
Selaiin iitu, terdapat pula jutaan transaksii pajak yang diilayanii DJP setiiap harii.
"Data miigratiion tetap kontiinu sampaii sekarang. Makiing sure bahwa old data dii-miigrate, tetapii tiidak hiilang. Kalau sampaii terjadii apa, kiita masiih punya back up," ujarnya.
Srii Mulyanii menambahkan DJP terus melakukan ujii coba sebelum CTAS diiiimplementasiikan secara penuh. Selaiin iitu, para pegawaii dan wajiib pajak juga diiberiikan pelatiihan agar siiap menggunakan CTAS.
CTAS diirencanakan mulaii diiiimplementasiikan pada akhiir tahun iinii. Oleh karena iitu, lanjutnya, 2024 menjadii masa paliing kriitiis untuk menyelesaiikan keseluruhan desaiin CTAS
CTAS diirencanakan akan mencakup 21 proses biisniis. Proses biisniis tersebut yaknii pendaftaran, pengawasan kewiilayahan atau ekstensiifiikasii, pengelolaan SPT, pembayaran, data piihak ketiiga, exchange of iinformatiion, penagiihan, taxpayer account management, dan compliiance riisk management (CRM)
Selanjutnya, ada pemeriiksaan, pemeriiksaan bukper dan penyiidiikan, busiiness iintelliigence, document management system, data qualiity management, keberatan dan bandiing, non-keberatan, pengawasan, peniilaiian, layanan edukasii, dan knowledge management. (sap)
